Hakekat Keikhlasan Doa Untuk Mencapai Hajat

DOA YANG IKHLAS
SPIRITUAL MENUJU SUKSES

Perkembangan jaman menuntut manusia untuk semakin berpikir dan berkembang biak secara individu maupun kelompok. Tidaklah salah jika diri manusia akan lebih idealis dalam menyikapi bahkan menghadapi kenyataan hidup yang ada.

Semua tidaklah lepas dari Kodrat manusia di mana manusia terlahir dengan fitrahnya. Terang dan gelap kehidupan justru menjadi bumerang akan hakikat hidup sesungguhnya, bila manusia tidak sadar dan menyadari akan dirinya. Kontrol diri semakin diabaikan dan kepuasan diri justru semakin dikedepankan dengan tanpa batas.

Oleh karena itu, sudah saatnya kita menggeses fokus pengembangan diri dari yang berbasis pikiran menuju proses pengembangan diri yang berbasis intelejen hati. Ini adalah sebuah proses pengembangan diri yang menggabungkan kekuatan saint dan motivasi ketuhanan (spiritual). Tidaklah jarang semakin sukses seseorang semakin jauh rasanya dengan kebahagiaan yang dicarinya.

Ego manusia telah banyak menciptakan berbagai kenyaman hidup dan hanya berhasil sedikit dalam memberi sumbangan untuk kebahagiaan hidup. Sebab kemudahan hidup tidak dapat dipahami, hanya lewat rasio pikiran yang cenderung rumit, melainkan harus melalui hati dengan kelembutan logikanya sendiri. Kondisi ini memungkinkan kita untuk semakin mantap dan tahu betul apa arti doa kita sesungguhnya.

Kesuksesan hidup tidaklah cukup dengan hanya bekerja keras dalam mewujudkan yang abstrak menjadi nyata. Untuk mencapai tujuan itu, kita memerlukan dorongan DOA (Sentuhan Hati) yang ikhlas, maksudnya keterampilan (SKILL) penyerahan diri yang TOTAL kepada Tuhan Sang Pencipta untuk meraih puncak sukses dan kebahagiaan. Hal ini merupakan suatu proses mengukur, melatih, dan meningkatkan tingkat keikhlasan dari dasar hati untuk mengakses kekuatan dasyat hati nurani yang natural menuju KESUKSESAN yang seimbang.

Jika digunakan dengan tepat, doa yang ikhlas ini akan mempercepat peningkatan kesadaran dan membuat proses pengembangan diri serta perjalanan spiritual (Ketuhanan) seseorang menjadi lebih mudah dan rasional yang akan membawa kesuksesan KARIR, BISNIS, KESEHATAN, KEBAHAGIAAN, KETENANGAN, KETENTRAMAN JIWA.

Doa untuk Mencapai Hajat

بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
اِلَهِي كَيْفَ اَدْعُوكَ وَاَنَا اَنَا، وَكَيْفَ اَقْطَعُ رَجَآئِي مِنْكَ وَاَنْتَ اَنْتَ. اِلَهِي اِذَا لَمْ اَسْئَلْكَ فَتُعْطِيْنِي فَمَنْ ذَاالَّذِي اَسْئَلُهُ فَيُعْطِيْنِي؟ اِلَهِي اِذَا لَمْ اَدْعُكَ فَتَسْتَجِيْبُ لِي فَمَنْ ذَا الَّذِي اَدْعُوهُ فَيَسْتَجِيْبُ لِي؟ اِلَهِي اِذَا لَمْ اَتَضَرَّعْ اِلَيْكَ فَتَرْحَمُنِي فَمَنْ ذَاالَّذِي اَتَضَرَّعُ اِلَيْهِ فَيَرْحَمُنِي؟ اِلَهِي فَكَمَا فَلَقْتَ الْبَحْرَ لِمُوْسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَنَجَّيْتَهُ اَسْئَلُكَ اَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَاَنْ تُنَجِّيَنِي مِمَّا اَنَا فِيْهِ، وَتُفَرِّجَ عَنِّي فَرَجًا عَاجِلاً غَيْرَ آجِلٍ بِفَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad
Ilâhî kayfa ad’ûka wa ana ana, wa kayfa aqtha’u rajâî minka wa Anta Anta. Ilâhî idzâ lam as-alka fatu’thînî faman dzal ladzî as-aluhu fatu’thînî? Ilâhî idzâ lam ad’ûka fatastajîbulî faman dzal ladzî ad’ûhu fayastajîbulî? Ilâhî idzâ lam adharra’ ilayka fatarhamunî faman dzal ladzî adharra’u ilayhi fayarhamunî? Ilâhî fakamâ falaqtal bahra li-Mûsâ `alayhis salâm wa najjaytahu as-aluka an tushalliya ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad, wa an tunajjinî mimmâ ana fîhî, wa tufarrija `annî farajan `âjilan ghayra âjilin bifadhlika wa rahmatika yâ Arhamar râhimîn.
Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Ilahi, Bagaimana aku berdoa pada-Mu sementara aku adalah aku, bagaimana aku putus asa dari-Mu sementara Engkau adalah Engkau. Ilahi, jika aku tidak memohon pada-Mu yang kemudian memberiku, kepada siapa lagi aku harus memohon yang kemudian memberiku? Ilahi, jika aku tidak berdoa pada-Mu yang kemudian mengijabah doaku, kepada siapa lagi aku harus berdoa yang kemudian memperkenankan doaku? Ilahi, jika aku tidak merendahkan diri pada-Mu yang kemudian menyayangiku, kepada siapa lagi aku harus merendahkan diri yang kemudian menyayangiku? Ilahi, sebagaimana Engkau telah membelah lautan untuk Nabi Musa (as) dan Kau selamatkan ia, aku memohon pada-Mu sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, selamatkan aku dari apa yang aku takutkan, dan bahagiakan aku dengan kebahagiaan yang segera dan tidak tertunda-tunda dengan karunia dan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi. (Mujarrabat Imamiyah, hlm 114).

Doa ini diajarkan oleh Imam Ali Zainal Abidin (sa), salah seorang cucu Rasulullah saw yaitu putera Al-Husein bin Fatimah binti Rasulilllah saw.

Doa ini diriwayatkan oleh Maqatil bin Sulaiman dari Imam Ali Zainal Abidin (sa).
Ia mengatakan: Barangsiapa yang membaca doa ini seratus kali dan doanya tidak diijabah, maka laknatlah Maqatil.
Ini menunjukan bahwa Maqatil bin Sulaiman telah membuktikannya, dan saking yakinnya ia berani mengatakan seperti itu.

Spiritual by Kuliah Ilmu Ghaib