Hakekat Guru Murshid

Apapun yang kita pelajari di dunia, kita telah mempelajari dari seorang guru. Seorang anak kecilpun harus belajar duduk, makan, berjalan dan berbicara melalui bimbingan ibunya.

Ia kemudian pergi ke sekolah dan belajar membaca dan menulis dari gurunya di sekolah, dan setalah itu, untuk menjadi seorang insinyur, dokter atau teknisi yang ahli, harus berlatih untuk waktu yang lama di bawah bimbingan seorang ahli dalam bidangnya.

Kerohanian adalah suatu hal yang paling sulit dan rumit, dimana seorang Guru Murshid mutlak diperlukan, kita tidak dapat mencapai apa-apa di dunia ini tanpa seorang guru atau bimbingan bagai mana kita dapat memperoleh. Penghayatan akan hakikat Tuhan tanpa seorang Guru kerohanian.?

Guru Murshid sendiri telah menjelajahi semua alam rohani dan telah menghayati tuhan, dan ia sajalah yang dapat memberitahu bagaimana kita harus menempuh jalan itu dan bagai mana kita dapat berhasil mengatasi semua rintangan dan godaan dalam perjalanan rohani. Maulana Rum berkata :

Carilah seorang Guru Murshid, karena tanpa Guru Murshid Perjalanan ini penuh dengan bahaya dan bencana. Barang siapa menempuh jalan ini tanpa seorang Guru ia akan tersesat oleh pasukan jahat dan jatuh kedalam jurang ilusi,. Jika engkau tidak berlindung kepada Guru Murshid,Wahai orang bodoh, Maka panggilan Iblis akan menyesatkanmu.

Sesungguhnya, seorang Guru Murshid berarti Guru yang hidup. Kita memerlukan seorang guru Murshid karena kita tidak setingkat dengan tuhan.

Hanya seseorang yang berada di tingkat itulah yang dapat menunjukan jalan untuk pulang ke Tuhan, dapat menempatkan kita pada jalan, dapat membingbing kita untuk pulang ke Tuhan. Kita perlu pergi ke seorang Guru Murshid karena kita tidak berada di tingkat Tuhan, dan tuhan dalam bentuknya yang asli tidak dapat datang ke tingkat kita.

Denga perkaan lain, hanya melalui seorang guru Murshid hiduplah maka kita dapat pulang ke Tuhan.

Di sinilah letak pentingnya seorang Guru Hidup Yang Sempurna, seperti kita tidak dapat menempuh perjalanan dengan sekedar membaca jadwal perjalanan, atau tidak dapat membangun rumah dengan sekedar mempelajari buku buku arsitektur, begitu pula kita tidak dapat mencicipi kesucian Illahi dengan sekedar membacanya.

Kita harus mempelajari cara untuk masuk ke dalam dari seorang Guru Sejati, melaksanakan semua intuksi-Nya dengan kasih dan kebaktian, dan bersama-sama dengan Dia menempuh jalan pulang itu.

Kita selalu terpengaruh oleh pergaulan kita. Pergaulan dengan orang orang yang baik akan memberikan pengaruh yang menguntugkan kerena kita berusaha untuk menjadi seperti mereka, namun jika kita bergaul dengan orang-orang jahat, kita akan terpengaruh oleh pikiran buruk mereka, sehingga kita ikut tersesat bersama mereka.

Kita memerlukan seorang Guru Murshid (Guru Sejati) untuk membangun suasana kebaktian di sekeliling kita, guna mendorong kita agar menempuh jalan masuk ke dalam.

Firman Menjadi Manusia Terpilih

Guru sejati kita adalah Firman, Dalil, Sabda, Nada Illahi atau nama apapun yang kita pilih untuk itu, guru sejati adalah kekuatan itu yang mewujudkan diri-Nya sebagai Manusia.

Kita memerlukan seorang manusia yang telah menyatukan diri-Nya dengan Sabda, Firman, Dalil, nyaitu Firman yang menjadi manusia.”

Dan seseorang yang dapat menghubungkan kita kapada kekuatan itu di dalam, dan itu adalah Guru murshid Hidup.

Hubungan antara GuruMurshid dan Tuhan adalah seperti gelombang dengan lautannya, gelombag gelombang muncul dari lautan dan bersatu kembali ke dalam lautan.

Melalui inisiasi (Ma’rifat). Guru Murshid menghubungkan jiwa sang siswa (murid) kapada Nada di dalam, dan menempatkannya pada jalan menuju Tuhan. Inisiasi (Ma’rifat) bukanlah suatu ritual maupun upacara, itu berarti kelahiran jiwa di dalam (Dalil)

Hari Inisiasi (Ma’rifat) kita merupakan hari kelahiran rohani kita, setelah itu melalui latihan rohani, kita tumbuh dan tumbuh untuk menjadi satu dengan tuhan (Innalilahi Wainna illaihi roji’un)

Itulah sebabnya Inisiasi (Ma’rifat) di sebut sebagai kelahiran ( di sahkannya Islam) dan selama kita tidak dilahirkan kembali, nyaitu memperoleh (Ma’rifat) dari seorang guru Hidup maka kita tidak dapat kembali kepada Alloh.

Guru Murshid tidak meninggalkan atau melupakan sang siswa setelah Inisiasi (Ma’rifat) Ia selalu menyertainya, membingbing dan menuntunnya. Dalam bentuk nurani-Nya Ia menolong sang Siswa pada setiap langkah sambil menemaninya selama perjalan Rohani.

Guru Sejati tidak saja membimbing dan menolong sang Siswa masih hidup namun akan tetap menyertainya di saat kematian dan setelah itu.

Spiritual by Kuliah Ilmu Ghaib