Ramai orang berkata ia Cinta kepada Alloh Subhanahuwa Taala. Perkataan itu hendaklah diuji terlebih dahulu adakah yang murni atau hanya palsu.
Ujian pertama adalah : Dia hendaklah tidak benci kepada mati karena tidak ada orang yang enggan bertemu dengan sahabatnya.
Nabi Muhammad saw bersabda :
Memang benar ada juga orang yang ikhlas cintanya kepada Alloh berasa gentar apabila mengingat kedatangan mati sebelum ia siap menyiapkan persediaan untuk pulang ke akhirat, tetapi jika betul-betul ikhlas dia akan bertambah rajin berusaha lagi untuk menyiapkan persediaan itu.
Ujian kedua adalah : ia mestilah bersedia mengorbankan kehendaknya untuk menurut kehendak Alloh dan dengan daya upaya yang ada menghampirkan diri kepada Alloh dan benci kepada apa saja yang menjauhkan dirinya dengan Alloh. Dosa yang dilakukan oleh seseorang itu bukanlah bukti ia tidak cinta kepada Alloh langsung tetapi itu membuktikan yang ia tidak menyintai Alloh sepenuh jiwa raganya.
Fudhoil bin Iyadh seorang wali Alloh berkata kepada seorang lelaki :
Ujian yang ketiga adalah : ingat kepada Alloh itu mestilah sentiasa ada dalam hati manusia itu tanpa ditekan atau direkayasa kebenarannya, karena apa yang kita cinta itu mestilah sentiasa kita ingat. Sekiranya cinta itu sempurna, ia tidak akan lupa yang dicintainya itu. Ada juga kemungkinan bahwa sementara cinta kepada Alloh itu tidak mengambil tempat yang utama dalam hati seseorang itu, maka cinta kepada menyintai Alloh itu mungkin mengambil tempat juga, karena cinta itu satu hal dan cinta kepada cinta itu adalah satu masalah yang lain pula.
Ujian yang kelima adalah : ia suka duduk bersendirian untuk maksud beribadat dan ia suka malam itu cepat datang agar dapat berbicara dengan rekan atau sahabatnya tanpa ada yang menggangu. Jika ia suka berbual-bual di siang hari dan tidur di malam hari maka itu menunjukkan cintanya tidak sempurna. Alloh berfirman kepada Nabi Daud :
“Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat lalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertobat”. (Shaad:24)
Pada hakikatnya, jika cinta kepada Alloh itu benar-benar mengambil tempat seluruhnya didalam hati seseorang itu, maka cintanya kepada yang lain itu tidak akan dapat mengambil tempat langsung ke dalam hati itu. Seorang dari Bani Israel telah menjadi kebiasaan sembahyang di malam hari.
Tetapi apabila melihat burung bernyanyian di sebatang pohon dengan merdu sekali, dia pun sembahyang di bawah pohon itu supaya dapat menikmati nyanyian burung itu. Alloh menyuruh Nabi Daud pergi berjumpa dia dan berkata :
"Engkau telah mencampurkan cinta kepada nyanyian burung dengan cinta kepadaKu, Martabat engkau di kalangan Auliya' Alloh telah diturunkan,"
Ujian yang keenam adalah : ibadahnya menjadi senang sekali. Seorang Wali Alloh ada berkata :
Ujian yang ke ketujuh adalah : Orang yang cinta kepada Alloh itu akan cinta kepada mereka yang taat kepada Alloh dan mereka benci kepada orang-orang kafir dan orang-orang yang durhaka kepada Alloh.
Al-Quran menyatakan :
" Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, ." (Hujurat:7)
Suatu masa, Nabi bertanya kepada Alloh, "Wahai Tuhan, siapakah kekasihmu?" Terdengarlah jawaban,
"Siapa yang berpegang teguh kepadaKu seperti bayi dengan ibunya, mengambil perlindungan dengan MengingatiKu seperti burung mencari perlindungan disarangnya, dan yang marah melihat dosa seperti singa yang marah yang tidak takut kepada apa dan siapa pun."
Terjemahan Kitab Kimyatusy- Sya'adah - KIMIA KEBAHAGIAAN - Karya : Imam Al-Ghazali