Alhamdulillahilladzi kholaqol kaunaini watsaqolaini washalallahu ‘alaihi wasallam ‘ala shohibinna’laini sayyidina Muhammadibni Abdillahi ibni Abdil mutholibni Haasyim alladzi turjaa syafaa’atuhu ila yaumiddin wa alaa alihi wa ashhaabi rasulillahi ajma’iinaa, amma ba’du.
Terjemahan
ini diambil dari Mitsaalunna’li assyariifi (Gambar sandal Rasulullah
SAW) yang telah disusun oleh Syekh Yusuf Ismail Annabhani. Berikut
isinya secara singkat,
“Sungguh
benar bahwa sandal Rasulullah SAW itu dari kulit yang di rangkap
menggunakan 2 “tancapan” seperti batang dari kulit yang dinamakan Qibal.
Yang satu dimasukkan kira – kira antara ibu jari dan jari yang
didekatnya, dan yang satunya lagi dimasukkan kira – kira antara jari
tengah dan jari yang ada didekatnya, 2 tancapan tadi dihubungkan dengan
wadah (sebuah bingkai berbentuk yang disesuaikan dengan ukuran kaki)
yang ada di atas telapak kaki. Tungkainya juga memakai wadah (sebuah
bingkai berbentuk yang disesuaikan dengan ukuran kaki) yang mencakup
hingga seluruh telapak kaki.
Adapun warna sandal Rasulullah SAW adalah berwarna kuning.
Gambar
tersebut sudah diuji kebenarannya oleh Ibnu ‘Araby , Ibnu ‘Asaakir, Ibnu
Marzuqi alfaaruqi, Assyuyuuthi, Assakhoowi, Attata’I, dan beberapa
Syekh yang semuanya telah menerangkan pengambilannya. Adapun sandal
tersebut berasal dari Sayyidatina ‘Aisyah lalu berpindah – pindah hingga
kemudian diambil gambarnya persis dan sama seperti ukuran aslinya.
Al ‘Alamah Syekh Al muqorri di kitab Fathul Muta’aal “fi mat hinni’al” memberikan keterangan:
“waqod
sallama lima dzakarohu rohimahullohu ta’aala Assyekhul imam Al hafidz
al ’alqomiyyi fi hasiyaatihi ‘alaa jamii’I shoghir fi ahaaditsil basyiir
annadzir idz qoola waroda annathuula na’lihi SAW syibrun wa usbu’aanii
wa ardluhaa mimma yalil ka’baini sab’uu asshhoobi’ wa bathnal qodami
khomsun wa fauqohaa sittun waro’suha muhaddadun wa ardloma bainal
qibalaini, ushbu’aani wa naqoltuhu ana ma’a jamii’il fawaaidi allati
haulahu min fathil muta’aali, qola al manawi wal qooriiy fi syarhil
syamaawiili. qolal Ibnu Arobi wanna’lu libaasul anbiyaai wa innama
ittakhodannasu ghoiroha lima fi ardlihim min atthiini wa khotamtuhu bi
qoulihi innii khodamtu mitsaala na’lil mushthofa li a ‘iisya fiddaaroin
tahta dhilaaliha sa’iidabnu Mas’uudin bi khidmati na’lihaa wa ana
assa’iidu bikhidmati limitsaalihaa
Faedah:
Adapun faidah Mitsaalunna’lissyariif (Gambar sandal Nabi Muhammad SAW) ini sudah diterangkan oleh Imam Qistholani dan Imam Muqorri. Menurut keterangan para ulama yanag artinya seperti ini:
Adapun faidah Mitsaalunna’lissyariif (Gambar sandal Nabi Muhammad SAW) ini sudah diterangkan oleh Imam Qistholani dan Imam Muqorri. Menurut keterangan para ulama yanag artinya seperti ini:
“Barang
siapa yang menyimpan Mitsaalunna’lissyariif (Gambar sandal Nabi Muhammad
SAW) di dalam rumahnya atau tempatnya dengan niat supaya mendapatkan
berkah, maka tempat orang tersebut diliputi keselamatan dari orang yang
bermaksud buruk (jahat), pencuri, perampok, orang yang hasud, syetan
yang menyesatkan, selamat dari penyakit ‘ain dan sihir artinya santet
dan tenung, Disamping itu juga ketika ada perempuan yang kesulitan dalam
melahirkan bayi / proses persalinannya apabila si perempuan tersebut
menggenggam gambar ini di tangan kanannya maka akan diberi kemudahan
dalam proses persalinannya Dengan daya Allah dan Kekuatan Allah SWT.
Juga barang siapa yang mengistiqomahkan membawa Mitsaalunna’lissyariif
(Gambar sandal Nabi Muhammad SAW) yang dilipat dan digunakan azimat atau
diletakkan di kopyah / songkok atau sabuk maka orang tersebut terkabul
maksudnya atas makhluq(apa yang menjadi tujuannya akan tercapai). Bisa
ziarah ke makam Rasulullah SAW, dan bisa mimpi bertemu Rasulullah SAW.
Jika digunakan untuk perang dalam membela agama Allah maka, akan
diberikan kemenangan dan juga tidak sampai melarikan diri (dari
peperangan). Jika digunakan untuk berdagang maka akan selamat dari
perampok. Jika di letakkan pada barang dagangan maka akan aman dari
pencurian dan perampokan. Apabila di letakkan di dalam rumah maka akan
selamat dari kebakaran. Apabila dibawa di dalam kapal / perahu maka akan
diberikan keselamatan dari karam/ tenggelam. Apabila dibawa orang yang
sedang sakit maka akan diberikan cepat sembuh. Apabila orang yang
hatinya kalut maka akan segera bahagia. Apabila mempunyai hajat dan mau
bertawasul kepada Rasulullah SAW maka orang tersebut akan segera
tercapai hajatnya. Semua ini didasari dengan keyakinan yang teguh/kuat
dan cinta kepada Rasulullah Muhammad SAW .
Allohumma arinaa barokata hadzihi anna’li bihaqqi man danaa fatadallaa fakaana qooba qousaini au ‘adnaa.