Menyikapi Ramalan Kiamat 2012

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku, tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.(Q.S al-‘Araf 7: 187)

Kembali umat manusia, orang Muslim khususnya diuji keimanannya terkait ramalan akan datangnya hari kiamat. Tentunya itu harus disikapi dengan bijak dengan didasari akidah dalam menyikapi fenomena kehidupan setelah munculnya ramalan yang menyebutkan bahwa hari akhir atau yang lebih kita kenal sebutannya sebagai hari kiamat akan datang pada tahun 2012. Bahkan hal inipun disikapi serius oleh perfilman Hollywood, sampai-sampai dikeluarkannya film dengan judul yang sama yaitu 2012. Terlepas dari maksud dan tujuan film tersebut yang jelas sebagian besar isi film mengilustrasikan bencana dahsyat yang menimpa bumi.

Dalam buku ‘Apocalypse 2012’ (Lawrence E.Joseph: 2007) dipaparkan begitu jelas dan juga ilmiah tentang kemungkinan akan terjadinya bencana alam di tahun tersebut. Bencana itu antara lain dipicu oleh siklus aktivitas matahari yang memuncak di tahun 2012 yang menyebabkan panas yang luar biasa di bumi, terlebih atmosfer kita sudah mengalami penipisan dan bolong di beberapa bagian. Sehingga selain memanaskan bumi dengan radikal, juga melelehkan es di kutub dan juga menimbulkan badai serta topan yang dahsyat. Bahkan jika kita googling tentang “2012 the end of the world” akan ada sekitar 700.000 hit untuk diklik. Lebih dari 6500 video juga telah diposting di YouTube. Ribuan buku juga menulis tentang hal itu.

Menyikapi “Kekramatan’ 2012

Kiamat sebagai simbol akhir kehidupan dan gambaran paling menakutkan, akhir-akhir ini dibahas dalam ranah teknik, fisika, ekologi, astronomi, kearifan lokal hingga mitos. Selain itu diskusi 2012 menggejala karena ramalan Masyarakat Maya Kuno, yang dikenal maju ilmu matematika dan astronominya, mengikuti “perhitungan panjang” kalender yang mencapai 5,126 tahun. Ketika peta astronomi mereka dipindahkan ke kalender Gregorian, yang digunakan secara standar sekarang, waktu perhitungan bangsa Maya berhenti pada 21 Desember 2012. Menariknya, ramalan bangsa Maya (juga suku Hopi, Mesir Kuno, dan beberapa suku kuno lainnya) didalam kalendernya dengan detail mengungkapkan jika tahun 2012 merupakan akhir sekaligus awal zaman baru. Bagaikan kelahiran seorang anak manusia, maka kelahiran zaman baru ini akan dipenuhi dengan darah.Jika mau membaca Ramalan tersebut silahkan buka Ramalan Shakti dalam bab:Ramalan Dunia "Kalender Bangsa Maya".

Jika yang dimaksud adalah akhir dari satu siklus masa berdasar kalender mereka, bisa saja itu benar (satu masa itu bisa seperti dalam satu tahun Masehi terdiri dari 12 bulan, 365 hari). Tetapi apakah kemudian itu diartikan sebagai akhir suatu zaman?, Tentunya tidak akan semudah itu penjelasannya, karena pola pikir manusia modern tentunya tidak akan sama dengan pola pikir bangsa Maya, betapapun manusia modern mencoba menginterpretasikan catatan-catatan peninggalan bangsa Maya, hasilnya hanyalah berupa interpretasi yang bisa berbeda antara satu pembaca dengan pembaca yang lain. Sistem kalender bangsa Maya saja sudah sangat berbeda dibanding dengan sistem kalender manusia modern, apalagi dengan cara mereka menginterpretasi pemahaman akan alam semesta. bangsa Maya adalah bangsa Maya, dan manusia modern adalah manusia modern, cara pandang akan alam tentunya sudah sangat berbeda.

Sebenarnya diskusi kiamat 2012 merupakan isu lama yang telah menjadi perhatian kalangan pemerhati astronomi dan arkeolog. Keterkaitannya bukan soal berlangsung tidaknya kiamat pada 2012, tetapi proses mengumpulkan artefak-artefak peradaban Maya kuno yang terkait dengan prediksi kiamat, inilah yang menjadi luar biasa. Terlepas dari semua itu, yang jelas dalam meyikapi 2012 harus dengan positif. Tidak bisa dipungkiri kalau alam ini semakin lama semkin ringkih, banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, salah satunya adalah ulah oknum yang tidak bertanggung jawab, penebangan pohon yang berlebihan menjadikan hutan gundul dan berefek terjadinya tanah longsor. Memang kalau melihat keadaan sekarang, ada beberapa hal yang menggambarkan indikator-indikator akan datangnya kiamat, namun hal itu jangan dijadikan justifikasi bahwa kiamat telah dekat, bagaimanapun semuanya hanyalah rahasia Allah, kita sebagai hambanya seyogyanya mepersiapkan diri dalam mengahadapi datanganya hari akhir tersebut, dengan improvisasi ibadah dan amalan-amalan positif lainnnya.

Dalam sebuah hadits meneybutkan bahwa “Saat akan tiba kiamat, zaman saling mendekat. Satu tahun seperti sebulan, sebulan seperti seminggu, seminggu seperti sehari, sehari seperti satu jam dan satu jam seperti menyalakan kayu dengan api.” (HR. Tirmidzi). Allah juga merahasiakan terjadinya hari kiamat, dan menerangkan bahwa kiamat pasti akan datang secara tiba-tiba. Hal ini telah terakam dalam firman-Nya “Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan”. (Q.S Thâhâ [15]: 20). Namun demikian, sebagai representasi sifat bijaknya Allah, sesungguhnya Allah dengan rahmat-Nya telah menjadikan datangnya kiamat dengan menunjukan tanda-tandanya.

Momen Introspeksi Diri dan Peningkatan Ketaqwaan

Misteri tahun 2012 sabaiknya jangan dijadikan reaksi kegelisahan, namun ini seharusnya diajdikan langkah konkret nan positif, yaitu dengan introspeksi diri yang dapat dilakukan dengan cara memperhatikan keadaan diri, merenunginya, dan mengenal kelemahan-kelemahan yang ada didalamnya, karena introspeksi diri merupakan jalan keselamatan. Selain itu mengintrospeksi diri atau muhasabah adalah merupakan jalan yang ditempuh orang-orang beriman yang ingin senantiasa mengingat Allah, orang-orang beriman yang senantiasa bertaqwa pada Rabb-nya, untuk memohon ampun akan dosa-dosanya, dan menyadari bahwa hawa nafsu itu bahayanya sangat besar, yang dapat menimbulkan penyakit hati, tipu muslihat, kejahatan yang sangat menjerumuskan, melakukan keburukan, perbuatan-perbuatan yang tercela. Karena barang siapa yang membiarkan hawa nafsu menguasai dirinya hingga melampui batas, maka sesungguhnya pelakunya pada hari kiamat nanti mempunyai tempat dineraka jahanam.

Selanjutnya adalah memaksimalkan ritual taqwa sesuai dengan pengertiannya –taqwa adalah menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangannya, baik terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi-. Karena pada dasarnya taqwa dimotori oleh iman yang sering kali terjadi ketidak konsistenan, maka terlebih dahulu harus menjaga ketebalan iman kita dengan selalu memupuknya dengan bukti-bukti yang “kasat mata” (‘ain al-yaqîn), ternalar (‘ilmu al-yaqîn), maupun yang tersimpulkan secara lebih meyakinkan dari kejelasan pedoman-pedoman yang diberikan Allah lewat ayat-ayat-Nya maupun hadits-hadits Rasulnya. Selain itu dengan bertakwa juga berarti membuat pelindung dan penghalang yang mencegah dan menjaga diri dari sesuatu yang menakutkan. Jadi taqwallâh berarti perbuatan seorang hamba dalam mencari pelindung diri agar terjaga dari siksa Allah yang amat ditakutinya. Caranya adalah dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.

Akhirnya terlepas dari kontroversi yang melingkupi prediksi 2012, sebetulnya bertumpu pada satu kesepahaman yang universal, bahwa ada batas dari alam semesta dan semua yang mendiaminya. Bahwa alam hakekatnya tidak bisa kekal melainkan rentan dan pasti akan mengalami evolusi. Oleh karenanya 2012 bukan hanya penafsiran Maya kuno tetapi juga menyangkut perkembangan alam. Sehingga misteri 2012 merupakan momen kesadaran kolektif untuk bersahabat dengan alam, yaitu dengan menjaganya sebagai anugerah yang diberikan Allah kepada hamba-Nya, begitu juga seharusnya dijadikan langkah kelanjutan untuk hidup berdampingan secara harmonis dengan penghuninya, dengan memuculkan kesadaran ekologis dan menghindari ego instrumentalis.

Hal yang terpenting bagi seorang muslim ialah jangan sampai terjebak dengan ramalan tersebut yang kemudian ikut mengamininya, dan jangan sampai akidah rusak karena adanya prediksi tersebut. Sebagai orang yang beriman memang meyakini akan datanngya hari akhir, namun kapan akan terjadi masih menjadi rahasia Sang Pencipta. Persolannya bukan kapan datanngya hari akhir tapi lebih kepada sejauh mana persiapan diri kita dalam menghadapi hari tersebut. Karena cepat atau lambat hari kiamat pastinnya akan terjadi.Yang perlu kita persiapkan bagaimana siapkah anda menghapi mati/kiamat sugro? kiamat pasti terjadi baik kiamat sugro maupun kiamat kubro! mulailah berbenah diri tingkat keimanan dan kwalitas ibadah demi menyongsong hari kiamat! Wallahu’alam bi al-Shawâb.

Spiritual by Kuliah Ilmu Ghaib